Finansial Ideal Bagi Para Generasi Muda

Awalnya diterbitkan di: https://www.situstarget.com/blog/finansial-ideal/

Saat ini banyak generasi muda yang sanggup memiliki karir yang cemerlang di usianya yang masih sangat muda.

Gaji yang diperolehnya juga cukup banyak, berkisar di atas 3 hingg 5 juta rupiah setiap bulannya, tetapi mengapa masih banyak juga yang mengeluh kehabisan uang bahkan pada hari kelima pasca gajian?

Sebenarnya bagaimana finansial ideal bagi para generasi muda?

Gaji Tidak Boleh Habis Hingga Akhir Bulan

Banyaknya fenomena “gaji 5 koma”, setelah tanggal 5 gaji sudah koma alias sudah tidak bersisa merupakan fenomena yang membuat miris.

Idealnya gaji tidak boleh sampai habis tidak bersisa bahkan di akhir bulan. Agar gaji tidak mudah habis maka diperlukan pengelolaan yang baik.

Buat rencana penggunaan pendapatan di awal bulan dan patuhi apa yang sudah Anda rencanakan. Salah satu formula sukses memanfaatkan gaji secara bijak adalah menggunakan rumus 1234.

Apa itu rumus 1234? Rumus ini merupakan rumus mudah untuk membantu mengatur gaji agar tidak habis di tengah jalan.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Apa Itu Uang Elektronik

Angka 1 mewakili 10% persen gaji, gunakan 10% gaji untuk melakukan amal atau memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan spiritual.

Kesehatan jiwa dan spiritual juga sangat penting untuk menunjang kesuksesan Anda di dalam kehidupan. Angka 2 mewakili 20% dari gaji.

Gunakan 20% dari gaji anda untuk hiburan dan rekreasi. Anda dapat menggunakan anggaran ini untuk berlibur, mengajak nonton kekasih, membeli buku kesukaan atau mengembangkan hobi.

Angka 3 mewakili 30% dari gaji. Gunakan 30% dari gaji Anda sebagai dana investasi. Gunakan anggaran dana ini untuk menabung, membeli kebutuhan yang menunjang kinerja Anda, atau menabung untuk membayar uang muka rumah.

Baca juga: Menghindari Kejahatan Uang Palsu yang Mengintai

Angka 4 mewakili 40% gaji. Gunakan anggaran sebesar 40% ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan memiliki acuan penggunaan anggaran seperti ini maka dapat mengurangi risiko kehabisan gaji di tengah jalan.

Membuat rencana anggaran sebenarnya sangat mudah bukan? Hanya saja pelaksanaanya yang sedikit sulit dan membutuhkan konsistensi serta tekad yang kuat agar semuanya berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Pilih Lifestyle yang Sesuai dengan Pendapatan

Salah satu penyebab banyaknya anak muda yang kehabisan gaji setelah beberapa hari menerimanya adalah gaya hidup atau lifestyle.

Gaya hidup hedonis (suka berfoya-foya) agar terlihat kaya dan bergaya merupakan penyebab utama hancurnya keuangan para generasi muda.

Pandangan bawa minum kopi di kafe merupakan simbol gaya hidup yang berkelas banyak membuat para generasi muda ini merelakan membayar secangkir kopi dengan hrga yang luar biasa mahal.

Keinginan menggunakan ponsel tipe terbaru atau berburu tas branded agar terlihat kaya di mata banyak orang juga sering membuat para generasi muda ini rela menghabiskan sebagian besar gajinya untuk membeli kedua barang tersebut.

Baca juga: 9 Tips Menghemat Uang bagi Mahasiswa

Parahnya, banyak juga yang memaksakan diri menggunakan kartu kredit untuk membeli barang-barang keinginannya meskipun gajinya sudah habis tidak bersisa.

Fenomena mengejar lifestyle demi terlihat sukses dan berkelas inilah yang sering menjadi boomerang bagi para generasi muda.
Sebaiknya pilih gaya hidup yang sesuai dengan pendapatan. Jangan korbankan masa depan demi gaya hidup yang tidak ada ujung pangkalnya, menabunglah selagi muda.

Kelola Keuangan dengan Baik

Mengelola keuangan dengan baik dapat menghindarkan diri dari kehabisan dana sebelum tanggal gajian di bulan berikutnya.

Buat anggaran dana di awal bulan lalu pergunakan gaji Anda sesuai dengan anggaran yang telah Anda buat. Jika hal tersebut masih terasa sulit dan Anda masih sering kehilangan kontrol dalam menggunakan gaji Anda, sebaiknya Anda menggunakan sistem amplop.

Sistem amplop adalah cara mudah memilah pengeluaran sehingga tidak berbenturan satu dengan yang lainnya. Jadi setelah Anda membuat rencana penggunaan anggaran, pisahkan masing-masing pos pengeluaran menggunakan amplop.

Baca juga: Pentingnya Dana Darurat dan Tips untuk Mempersiapkannya dari Sekarang

Masukkan sejumlah uang sesuai dengan nominal yang sudah ditentukan sebelumnya misal membayar listrik Rp250.000,-, tagihan telepon dan internet Rp200.000,-, belanja kebutuhan pokok Rp1000.000,- dan lain sebagainya.

Setelah Anda memasukkan masing-masing pos pengeluaran ke dalam masing-masing amplop pastikan Anda tidak mengutak-atiknya, gunakan sesuai dengan rencana anggaran yang telah Anda buat.

Menabung di Awal Bulan

Agar tercapai finansial yang ideal sebaiknya menabung dilakukan di awal bulan. Lho, kok di awal bulan? Kenapa tidak di akhir bulan saja?

Kebanyakan orang berniat menabung di akhir bulan setelah gajinya digunakan untuk memenuhi berbagi kebutuhan, nyatanya tidak sedikit yang berakhir hanya sebagai rencana karena gajinya ternyata habis tidak bersisa.

Baca juga: Tips Jitu Mengelola Keuangan untuk Pemula

Untuk menghindari hal tersebut, maka sebaiknya menabung dilakukan di awal bulan. Jadi alokasikan sekian persen dari gaji anda untuk ditabung lalu segera masukkan ke rekening tabungan.

Sebaiknya gunakan rekening tabungan yang terpisah dengan rekening gaji agar anda tidak mudah tergoda untuk menggunakannya.

Tidak Terlalu Sering Menggunakan kartu Kredit

Para generasi muda saat ini banyak yang menyukai transaksi menggunakan kartu kredit. Tidak salah memang karena memang banyak diskon yang diberikan untuk para pengguna kartu kredit saat berbenja, tetapi banyaknya diskon inilah yang terkadang dapat membuat para pengguna kartu kredit kebablasan sehingga pengunaan kartu kreditnya mencapai over limit.

Penggunaan kartu kredit sebenarnya tidak salah, hanya penggunaanya yang harus dimanajemen dengan baik. Kemudahan menggesek saat berbelanja dan bertransaksi memang menggiurkan tetapi ingatlah tagihan yang harus Anda bayar.

Jadi pergunakan kartu kredit secara bijak agar gaji Anda tidak habis hanya untuk membayar tagihan kartu kredit. Demikian ulasan mengenai finansial ideal bagi para generasi muda. Semoga bermanfaat.