Tips Kerja dari Rumah untuk Mereka yang Baru Pertama Kali Melakukannya

Awalnya diterbitkan di: https://www.situstarget.com/blog/tips-kerja-dari-rumah/

Kerja dari rumah atau istilah kekiniannya adalah work from home. Bagi sebagian orang bukan sesuatu hal yang baru.


Di kondisi wabah virus corona saat ini, sebagian besar orang yang bekerja di perusahaan konvesional, mungkin baru mengenal istilah WFH (Work From Home) ini. Dahulu lebih dikenal dengan istilah kerja remote.


Kerja dari rumah itu susah-susah gampang, apalagi buat yang sudah berkeluarga dan memiliki anak kecil. Kerjaan sebagai seorang ayah atau ibu jadi bercampur.


Kalau manajemennya tidak berjalan dengan baik, bisa berantakan semua. Di satu sisi perusahaan memiliki target yang harus dikerjakan dari rumah.


Di sisi lain, ada tugas dan tanggung jawab sebagai orangtua di rumah. Izin kan saya berbagi pengalaman kerja dari rumah kepada manteman semua.


Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar kerja dari rumah bisa lebih fokus dan menyenangkan.


1. Buat Timeline Pekerjaan


Bagi mereka yang baru pertama kali bekerja dari rumah, mungkin perlu banyak beradaptasi di lingkungan kerja yang baru, meskipun berada di rumah sendiri.


Berbeda kalau kerja di kantor, secara psikis ibaratnya kita sudah siap lahir dan batin. Mulai dari bangun pagi, pakai baju kantoran, pergi ke kantor.


Sesampainya di kantor, suasana di kantor juga bikin kita ready untuk ngerjain to-do-list di hari itu, belum lagi kalau ada atasan yang kontroling kerjaan secara tatap muka langsung.


Mau ngga mau ya harus well perform. Lah kalau di rumah lain cerita. Mulai dari bangun sampai tidur lagi, baju nyantai, ketemu juga sama anak, istri, orangtua, atau saudara. Lingkungan bisa dibilang nyantai.


Hal yang kayak gini ngaruh banget sama kesiapan mental kamu saat bekerja. Kerja dari rumah juga seperti tidak diawasi oleh atasan langsung kan? Makanya saya menyarankan untuk membuat timeline.


Karena kerja dari rumah tidak mungkin kamu bisa standby delapan jam di depan komputer. Belum lagi kalau istri minta bantuan ini itu.


Kalau masih jomblo, belum lagi kalau orangtua nyuruh beli ini itu di saat kita sedang bekerja. Makanya timeline itu penting, bikin aturan waktu 2-3 jam untuk jam kerja.


2-3 jam kamu kerja serius, umumin juga ke semua anggota keluarga kalau kamu tidak bisa diganggu pada pukul sekian hingga jam sekian. Setelah 2-3 jam bekerja, take a break.


Istirahatlah beberapa waktu, misalnya 30-45 menit. Saat kondisi istirahat ini baru kamu bisa bantu-bantu orangtua, istri, main dengan anak, dst.


2. Kerja dari Rumah juga Kerja Beneran


Nah penyakit males lebih gampang menyerang orang yang bekerja dari rumah, apalagi kalau kamu belum punya spot untuk bekerja secara khusus.


Hindari deh bekerja di atas kasur, mendingan kerja di meja makan, ruang tamu, teras rumah, atau kalau punya tempat kerja secara khusus di rumah itu lebih baik.


Kenapa harus menghindari kerja di atas kasur? Otak kita belum terbiasa bekerja di atas kasur karena selama ini kasur dijadikan untuk tempat istirahat atau tidur saja.


Jadi ketika kerja di atas kasur, yang terjadi malahan otak malah males diajak untuk berpikir. Awalnya senderan, lama-lama rebahan, eh ga taunya ketiduran.


Nah alasan lain adalah loneliness (kesepian), menjadi masalah terbesar kedua menurut hasil survey dari situs Buffer. Secara psikis memang kita tidak bertemu dengan orang lain, sehingga ketika mendapatkan tugas dari atasan.


Serasa masalah kita tuh yang paling besar diantara yang lain. Padahal kalau di kantor ngerjain yang kayak gitu sudah biasa, bahkan sudah jadi rutinitas.


Tapi karena kondisinya di rumah, udah gitu ngerjainnya sendirian pula. Jadi ngerasa yang paling sengasara.


Padahal ga gitu juga kok, yang lain juga ngerasa hal yang sama. Makanya perlu ditekankan ke diri sendiri kalau kerja dari rumah itu juga kerja beneran seperti di kantor.


Kamu juga harus bersyukur bisa kerja dari rumah. Faktanya tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari rumah.


Seperti manteman ojek online mereka harus keluar rumah, baru mendapatkan penghasilan. Hal inilah yang seharusnya membuat kamu tambah semangat saat bekerja di rumah.


3. Meeting via Video Call


Sebagai atasan yang baru pertama kali bekerja dari rumah, sedikit perlu penyesuaian terutama pada saat pendelegasian tugas dan controling kerjaan bawahan.


Maka perlu dibuat jadwal meeting melalui video call, yang harus dihadiri oleh semua orang. Aplikasi yang bisa digunakan seperti:


  1. Zoom Meeting
  2. Google Duo atau Google Meet
  3. Skype
  4. Slack
  5. Cisco WebEx

Beberapa perusahaan besar biasanya menggunakan layanan Cisco, Zoom, dan Skype versi bisnis. Tentu perlu diperhatikan koneksi internet yang kamu pakai.

Tidak hanya memakan kuota yang besar, meeting melalui video call juga memerlukan koneksi internet yang cepat dan stabil.

Saran saya terkait koneksi internet, kamu bisa menggunakan provider GSM terbaik berdasarkan report dari para pengguna OpenSignal berikut ini.

Laporan tersebut dirilis pada Desember 2019, tentu saat ini sudah banyak perubahan. Namun data ini masih bisa dijadikan acuan.

Misalnya di tempat saya di Kota Depok, berdasarkan pengalaman pengguna internet provider GSM yang ada di Indonesia melalui aplikasi OpenSignal, yang terbaik justru malah Smartfren.

Berikut ini data pengalaman pengguna internet GSM di Kota Depok.

Kalau data di atas tidak cukup menyakinkan kamu, opsi lainnya adalah dengan membeli beberapa nomor GSM selain nomor yang kamu miliki saat ini.

Lalu coba test kecepatan unduh dan unggah melalui aplikasi semisal OpenSignal atau SpeedTest. Kalau tidak ingin ribet melakukan uji coba ini.

Kamu bisa berlangganan internet unlimited untuk rumahan. Sekarang bagaimana caranya mendelegasikan tugas agar kerja dari rumah hasilnya tetap optimal?

4. Manajemen Tugas dan Kontroling

Delegasi tugas harus jelas di awal, makanya di poin kedua perlu adanya meeting melalui video call.

Pendelegasian tugas tidak cukup melalui tulisan saja, terkadang seseorang perlu ditekankan secara verbal, sehingga mengetahui tingkat urgensi dari suatu masalah.

Meeting video call tidak perlu setiap hari, weekly saja cukup.

Sekarang bagaimana cara melakukan kontrol pekerjaan yang dilakukan melalui work from home ini?

Kamu bisa menggunakan beberapa tools berikut:

  • Excel Online – Setiap karyawan perlu mengisi to-do-list apa saja yang akan, sedang, dan sudah dilakukan pada hari itu. Atasan akan mengecek secara langsung setiap informasi yang diberikan pada excel online.
  • Trello – Aplikasi ini cukup ngebantu agar tim bisa fokus pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kamu bisa tahu on plan itu apa saja, on going apa saja, dan yang sudah dilakukan apa saja.
  • Alternatif lain selain Trello dibeberapa perusahaan ada juga yang menggunakan aplikasi semisal JIRA, Asana, ProofHub, Airtable, Avaza, dll.
  • Stupid paper – cara konvensional yaitu menggunakan secarik kertas yang bisa dilipat dan dimasukkan ke dalam saku, yang berisi to-do-list, yang kalau sudah dikerjakan poin per poin dicoret. Seperti gambar di atas. Kalau versi kerennya bisa menggunakan Google Keep.

5. Minimalisir Distraksi

Gangguan saat bekerja dari rumah bisa berasal dari istri, anak, orangtua, adik, kakak, dst. Gangguan seperti ini sudah dibahas pada poin pertama solusinya.

Distraksi dipoin keempat ini berasal dari diri sendiri maupun dari smartphone dan laptop.

Saat kamu menggunakan jaringan kantor, tim IT akan melakukan filter situs apa saja yang diperkenankan untuk diakses selama jam kerja.

Baik melalui proxy, VPN, CloudFlare Access, dst. Kebanyakan situs media sosial akan diblokir selama jam kerja.

Pertimbangan kenapa dilakukan pemblokiran ini tidak lain agar karyawan bisa fokus pada kerjaannya dan tidak terganggu dengan konten.

Banyak orang yang memang sudah kecanduan dengan media sosial, ada saja berita atau informasi menarik, lucu, viral yang tersebar setiap harinya.

Saat kamu menggunakan jaringan internet pribadi, kamu perlu juga membatasi diri saat berinteraksi di dunia maya.

Konteksnya bukan hanya media sosial tetapi media komunikasi lain seperti WhatsApp, Line, dan Telegeram juga dibatasi. Kalau perlu notifikasi semua apps di HP dinonaktifkan saja.

Beberapa aplikasi seperti Instagram dan YouTube juga ada reminder jika kamu sudah menggunakan aplikasi selama 15 menit atau 30 menit misalnya.

Reminder ini bisa kamu set sendiri dan disesuaikan berdasarkan jam produktif kamu. Gunakan juga metode pomodoro timer.

6. Tetap Semangat!

Semua dari kita harus berjuang bersama-sama melawan virus Covid-19 ini.

Ketika kamu bekerja dengan baik, dengan hasil yang optimal meskipun bekerja dari rumah.

Roda perekonomian di perusahaan tempat kamu bekerja juga akan berdampak sedikit banyak pada roda perekonomian nasional.

Bekerja dari rumah memang salah satu cara untuk memutuskan rantai penyebaran virus Corona.

Di awal, memang orang yang baru pertama kali bekerja dari rumah butuh penyesuaian. Adaptasi ini harus dilakukan dengan cepat.

Jika tidak, roda perekonomian akan melambat atau bahkan mandek. Ini yang dari kita semua tidak harapkan.

Work from home memang bukan solusi satu atap karena tidak semua bisa dikerjakan dari rumah.

Beberapa industri seperti kesehatan, industri makanan, e-commerce di bagian operasional, konveksi, dan di beberapa industri lain masih mengharuskan karyawannya masuk ke kantor.

Selagi kamu masih bisa WFH, maka tidak ada alasan kamu untuk bermalas-malasan. Jika kita tidak bisa berkontribusi di garda terdepan layaknya para dokter, perawat, TNI-Polri, dst.

Maka kita bisa berkontribusi di sektor ekonomi, dengan cara memberikan kinerja terbaik kamu di tempat kamu bekerja saat ini.

Saat kesadaran ini dibangun bersama, maka ekonomi Indonesia akan lebih stabil dan terjaga. Insyaallah, kita bisa melewati masa ini dan semoga Allah segera angkat wabah ini dari seluruh negeri.